"GONTOR" di Amerika
Bulan Mei tahun 2005,mobil membawa kami menelusuri jalan jalan pedesaan sampai ke sebuah boarding school -sekolah asrama- yang teduh nan rindang,jauh dari kebisingan kota umumnya di Amerika.
Principal sekolah menerima kami dan menjelaskan secara singkat dan umum tentang sekolah asrama khusus remaja laki laki dari kelas 6 sampai kelas 9 yang berdiri tahun 1922 yang dipimpinnya itu.
Di halaman dalam kampus,aku tertegun melihat sebuah bel besar ditepi danau buatan. Terbayang bel serupa di samping kanan depan BPPM Gontor almamaterku. Bel yang setia berdentang memberi komando pada ribuan santri Gontor untuk pindah dari satu aktifitas ke aktifitas teratur berikutnya dalam 24 jam sehari semalam.
Kampus Eaglebrook School dengan luas hampir 800 hektar itu dilengkapi segala fasilitas. Lapangan atletik untuk memperkuat fisik siswa dan olahraga team untuk mendidik mental kerja sama .
Ruang belajar yang tidak terlalu luas karena rasio murid dan guru yang dipertahankan 9 murid berbanding 1 guru. Theater mini dan ruang keterampilan seperti melukis, pertukangan kayu,tembikar,fotography,musik dan lain lain,agar siswa memiliki life skill dan kreatif.
Asrama dengan disiplin ketat agar siswa mampu mengendalikan diri dan mandiri.
Sebuah ruangan besar terbuka dengan meja dan kursi berhadap hadapan,mengingatkanku pada dapur umum Gontor yang setia kudatangi tiga kali sehari. Tentu menunya beda. Di Gontor kami selalu menunggu menu kamis pagi berupa pecel pedas bumbu telo dan menu jumat siang berupa sepotong kecil daging sapi berkuah kuning. Kamis pagi biasanya santri ngantuk di kelas. Daging jumat siang,menu yang ditunggu tunggu, sehingga rencana libur jumat ke Ponorogo menjadi berat gara gara tidak ingin menunggu jumat depan untuk sepotong daging sapi.
Memasuki aula,aku melihat kain warna warni bergantungan di plapon . Itulah 60 lebih bendera negara negara dunia yang menandai asal para siswa.
Aku melihat bendera negara negara Asia diantaranya Indonesia dan Yordania.
Raja Husein dari Yordania mempercayakan pendidikan putranya yang sekarang menjadi Raja Abdullah II kepada sekolah asrama ini.
Calon pemimpin memang harus ditempa dan digembleng agar sanggup memimpin. Agar berkarakter dan berintegritas. Agar tegar tahan banting dan mandiri ,mampu menolong dirinya sendiri sebagai syarat untuk mampu menolong orang lain. Agar hidupnya bermanfaat bagi dunia dan kehidupan.
Agar berjasa tapi tidak merasa berjasa apalagi minta jasa. Agar menyiapkan hari ini untuk esok,tapi esoknya dia persembahkan untuk perjuangan.
Aku melihat nilai nilai itu di Eaglebrook school Massachusetts Amerika Serikat, seperti yang aku pernah alami dan rasakan selama 11 tahun di Gontor.
Alhamdulillah
Asrama dengan disiplin ketat agar siswa mampu mengendalikan diri dan mandiri.
Sebuah ruangan besar terbuka dengan meja dan kursi berhadap hadapan,mengingatkanku pada dapur umum Gontor yang setia kudatangi tiga kali sehari. Tentu menunya beda. Di Gontor kami selalu menunggu menu kamis pagi berupa pecel pedas bumbu telo dan menu jumat siang berupa sepotong kecil daging sapi berkuah kuning. Kamis pagi biasanya santri ngantuk di kelas. Daging jumat siang,menu yang ditunggu tunggu, sehingga rencana libur jumat ke Ponorogo menjadi berat gara gara tidak ingin menunggu jumat depan untuk sepotong daging sapi.
Memasuki aula,aku melihat kain warna warni bergantungan di plapon . Itulah 60 lebih bendera negara negara dunia yang menandai asal para siswa.
Aku melihat bendera negara negara Asia diantaranya Indonesia dan Yordania.
Raja Husein dari Yordania mempercayakan pendidikan putranya yang sekarang menjadi Raja Abdullah II kepada sekolah asrama ini.
Calon pemimpin memang harus ditempa dan digembleng agar sanggup memimpin. Agar berkarakter dan berintegritas. Agar tegar tahan banting dan mandiri ,mampu menolong dirinya sendiri sebagai syarat untuk mampu menolong orang lain. Agar hidupnya bermanfaat bagi dunia dan kehidupan.
Agar berjasa tapi tidak merasa berjasa apalagi minta jasa. Agar menyiapkan hari ini untuk esok,tapi esoknya dia persembahkan untuk perjuangan.
Aku melihat nilai nilai itu di Eaglebrook school Massachusetts Amerika Serikat, seperti yang aku pernah alami dan rasakan selama 11 tahun di Gontor.
Alhamdulillah
DR. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM
09. Juni .2017.
09. Juni .2017.
Like this article? Invite your friends to read :D