Mahasiswa Undip Raih Penghargaan di Malaysia Berkat Inovasi Trotoar Penghasil Listrik dari Limbah PLTU
Semarang, Indonesia – Tim mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Berkat inovasi mereka yang memanfaatkan limbah fly ash dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), tim ini berhasil meraih medali emas dan penghargaan khusus dari Korea dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 29–31 Mei 2025.
Inovasi dari Limbah PLTU: Trotoar Penghasil Listrik
Inovasi yang diberi nama PiEVO ini merupakan hasil kolaborasi tujuh mahasiswa lintas jurusan di Fakultas Teknik Undip. Mereka memanfaatkan fly ash, yaitu abu sisa pembakaran batu bara di PLTU, untuk membuat paving block yang digunakan di trotoar. Namun, inovasi mereka tidak berhenti di situ. Trotoar ini juga dilengkapi dengan teknologi piezoelektrik yang memungkinkan trotoar menghasilkan listrik dari tekanan langkah pejalan kaki.
“Tujuan kami adalah menghadirkan trotoar yang tidak hanya efisien dalam penggunaan lahan, tetapi juga memberikan manfaat tambahan seperti menghasilkan listrik,” ujar Farhan Nugraha Yogatrisna, salah satu anggota tim dari Teknik Elektro.
Keunggulan PiEVO
PiEVO memiliki dua keunggulan utama:
- Kemampuan Meresapkan AirPaving block yang dibuat dari fly ash memiliki daya resap air yang lebih baik dibandingkan paving biasa. Hal ini membantu mengurangi genangan air saat hujan.
- Ramah LingkunganProses pembuatan paving ini menggunakan lebih sedikit semen, yang biasanya memiliki dampak negatif terhadap lingkungan karena emisi karbon dioksida yang tinggi.
“Dengan substitusi fly ash, paving ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memanfaatkan limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna,” jelas Muhammad Is’ad Rozan, mahasiswa Teknik Lingkungan.
Pengakuan Internasional
Dalam ajang WYIE, inovasi PiEVO berhasil meraih medali emas dan penghargaan khusus dari Korea Invention Promotion Association (KIPA). Penghargaan ini menjadi bukti bahwa ide kreatif mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
“Kami juga mendapat dukungan dari berbagai sponsor, termasuk PT Bukit Asam, PT PLN Indonesia Power PGU Priok, dan Pertamina, untuk melanjutkan pengembangan inovasi ini,” tambah Rozan.
Kolaborasi Lintas Jurusan
Tim PiEVO terdiri dari tujuh mahasiswa lintas jurusan, yaitu:
- Citra Puspita Rahmawati (Teknik Lingkungan, Ketua Tim)
- Muhammad Is’ad Rozan (Teknik Lingkungan)
- Farhan Nugraha Yogatrisna (Teknik Elektro)
- Adibta Taufik Ramadhan (Teknik Sipil)
- Wan Lubnayya Nabigha (Arsitektur)
- Kurnia Fajarrani Syafa’ati (Teknik Lingkungan)
- Lu'lu'a Fauzia Nurdin (Teknik Lingkungan)
Kolaborasi ini membuktikan bahwa integrasi ilmu dari berbagai bidang dapat menghasilkan solusi inovatif untuk masalah global.
Misi untuk Masa Depan
Tim ini berharap inovasi mereka dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan secara nyata di berbagai kota di Indonesia. Dengan motto "Green tech isn’t the future — it’s the present," mereka berkomitmen untuk menciptakan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Transisi energi dan pengurangan emisi karbon adalah tantangan global, dan kami ingin menjadi bagian dari solusi tersebut,” pungkas Rozan.
Kesimpulan
Inovasi PiEVO dari mahasiswa Undip adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kolaborasi dapat menghasilkan solusi untuk masalah lingkungan sekaligus memberikan manfaat tambahan seperti energi listrik. Semoga langkah mereka dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi.
Baca selengkapnya di: Mahasiswa Undip Raih Penghargaan di Malaysia: Pulang dari PLTU Bawa Abu Lalu Buat Inovasi Trotoar yang Menghasilkan Listrik